Kamis, 29 Juli 2010 - 16:34 wib
Judul Buku: Hitler Mati di Indonesia "Rahasia yang terkuak"
Penulis: Ir KGPH Soeryo Goeritno, Msc
Penerbit:Titik Media Publisher 2010
Halaman: 119
Kontroversi kematian Hitler memang menarik untuk diulas. Atas dasar itulah kira-kira buku ini dicetak untuk khalayak.
Bab Satu, Pendahuluan: Buku ini ditulis untuk mengungkap misteri
kematian Hitler yang sebenarnya, itulah isi dari bab pendahuluan. Buku
ini memang bukan merupakan buku sejarah, tetapi sebuah buku yang
mengungkapkan sisi lain dari sejarah kelam yang dialami oleh bangsa
Eropa, khususnya bangsa Jerman pada masa Perang Dunia ke 11 yang penuh
dengan kekejaman yang pernah terjadi pada umat manusia.
Dari sekian banyak informasi yang ada tentang kematian Hitler, tidak
ada yang dapat menyebutkan secara pasti apa penyebab kematian sang
diktator Nazi ini. Versi yang paling populer menyebutkan bahwa Hitler
tewas bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri dan minum racun
sianida pada 30 April 1945, saat Jerman diduduki oleh Uni Soviet. Meski
sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak dirinya, dan menduga hal
itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan.
Namun, lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen
tersebut ketika tengkorak itu dipamerkan di Moskow tahun 2000.
Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang ini masih diselimuti
misteri.
Bab Dua, Misteri Kematian Hitler: Pada bab ini dapat dijumpai
penjelasan tentang penyebab dan kapan Hitler mati dari beberapa versi.
Ada kematian versi Jerman, versi Rusia, dan versi para peneliti atau
ilmuwan.
Dari sekian banyak informasi yang ada tentang kematian Hitler, tidak
ada yang dapat menyebutkan secara pasti apa penyebab kematian sang
diktator Nazi ini. Versi yang paling populer menyebutkan bahwa Hitler
bunth diri dengan cara menembak dirinya sendiri dan minum racun sianida
pada 30 April 1945, saat Jerman diduduki oleh Uni Soviet. Itu menurut
versi Jerman, seperti yang diceritakan oleh Flegel, salah satu perawat
Hitler dan petinggi Nazi lainnya saat di dalam bunker.
Dan menurut versi Rusia, yang dinyatakan oleh seorang pejabat tinggi
dinas rahasia Rusia, KGB, yang mengklaim, bahwa Adolf Hitler mengakhiri
hidupnya tidak dengan menembak dirinya sendiri, tetapi dengan meminum
racun sianida. Seperti yang dinyatakan oleh Letnan Jenderal Vasily
Khristoforov, staf arsip untuk dinas keamanan FSB Rusia, “Paramedia
militer Uni Soviet kala itu telah memastikan bahwa Hitler dan Eva Braun
tewas setelah minim racun sianida pada 30 April 1945.”
Dan versi kematian yang terakhir adalah menurut pendapat umum, dalam
hal ini diwakili oleh para ilmuwan. Sudah lama sebenarnya para ilmuwan
dan ahli sejarah menyatakan bahwa potongan tengkorak yang telah diambil
dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan selama ini disimpan
intelijen Soviet itu akan menjadi bukti yang meyakinkan bahwa menembak
dirinya hingga tewas setelah minum pil sianida pada 30 April 1945.
Akhirnya dilakukan analisis DNA terhadap potongan tengkorak itu oleh
peneliti Amerika, dan mereka menyatakan, “kami tahu tengkorak itu
berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun,”
kata ahli arkelogi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS,
dikutip dari Dailymail. “Tulang itu kelihatan sangat tipis, tulang
tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan di mana
lempengan tengkorak itu menyatu tampak berhubungan dengan seseorang
yang berusia kurang dari 40 tahun. Hitler pada April 1945 berusia 56
tahun.
Dengan adanya hasil tes DNA tersebut, berarti sejarah kematian Hitler
menjadi sebuah misteri kembali, dan para ahli teori konspirasi harus
memikirkan kembali kemungkinan-kemungkinan lain tentang kematian
Hitler, seperti mungkin saja Hitler tidak mati dalam bunker.
Bab Tiga, Sekilas Tentang Adolf Hitler: Mengenai masa kecil, masa
remaja, sampai dengan ketika menjadi seorang diktator, dapat dilihat
pada bab ini. Hitler kecil adalah seorang anak yang tertolak, ayahnya
sangat membencinya dan mengenggap perilakunya yang “antisosial” sebagai
sebuah kutukan. Ayahnya seorang yang keras dalam mendidik anak, sedang
ibunya (Klara) sangat baik kepadanya. Masa kecil yang diliputi dengan
kdbencian dari ayahnya inilah yang memberikan andil besar dalam
pembentukan mental dan kejiwaan Hitler saat dewasa.
Ketika hidupnya sulit, Perang Dunia 1 pun pecah. Tanpa ragu-ragu Hitler
mendaftar menjadi tentara dengan pangkat Kopral, bertugas di medan
perang di barisan paling depan. Kecewa dengan kekalahan Jerman di Perang
Dunia 1, Hitler pun masuk menjadi Anggota Partai Buruh yang kemudian
menjadi NSDAP (National Socialistische Deutsche Arbeiter Partei).
Tahun 1920, Hitler menjadi Kepala Bagian Propaganda, disinilah terlihat
bakat Hitler di bidang pidato dan agitasi. Satu tahun kemudian, 1921,
akhirnya Hitler menjadi ketua partai. Akhirnya pada tahun 1962 Hitler
mendapatkan wewenang mutlak dari partainya. Dan Hitler adalah seorang
orator ulung,”singa podium”, ahli pidato yang bisa menghipnotis massa
pendengarnya. Hitler adalah politikus handal dan berhasil membangun
pencitraan yang sukses melalui propaganda. Ia berhasil membangun opini
menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang sukses melalui propaganda. Ia
berhasil membangun opini menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang ditakuti.
Ia juga berhasil membangun opini sebagai fuhrer atau pemimpin yang
dapat dipercaya rakyatnya, membawa bangsanya ke puncak kejayaan.
Bab Empat, Bukti-Bukti Hitler di Indonesia: Di dalam bab empat ini,
Anda bisa jumpai penjelasan mengenai, bagaimana caranya Hitler sampai
ke Indonesia, bisa menjadi WNI, dan bekerja menjadi seorang dokter di
Rumah Sakit Umum Sumbawa Besar, dan sampai dengan pertemuan Hitler
dengan seorang wanita sunda yang akhirnya menjadi istrinya. Juga
tentang kesaksian dr Sosro Husodo saat bertemu dengan Hitler ketika di
Sumbawa Besar. Dan semuanya dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung
serta foto-foto yang akurat.
Hitler yang terkenal sangat bengis di abad ke 20, ternyata bersembunyi
di Indonesia sejak tahun 1954 sampai dengan tahun 1970, yang kemudian
tercium oleh Sekutu (AS, Uni Sovyet, Inggris dan Prancis) yang
selanjutnya diusut oleh Pemerintah Israel yang terus-menerus mengejar
para tokoh Nazi.
Pada tahun 1954 Adolf Hitler masuk ke Indonesia dengan menggunakan nama
palsu, dr Poch. Pada awalnya dr Poch tinggal di Dompu lalu pindah ke
Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten Sumbawa Besar, kemudian bekerja
menjadi dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar. Seluruh
penduduk pulau Sumbawa Besar. Seluruh penduduk pulau Sumbawa kenal
dengan dokter ini, yang di panggil “dokter Jerman”.
Salah satu peninggalan Adolf Hitler meninggal pada tanggal 15 Januari
1970 di Surabaya, yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat ukuran 9x16
cm dengan tebal 44 cm. Buku ini mempunyai arti yang sangat besar,
karena merupakan bukti otentik yang menyatakan bahwa “dr Poch” adalah
dewa-Nazi Adolf Hitler.
Kemudian Hitler bertemu dengan seorang gadis bernama Sulaesih yang
sedang menggembara ke Sumbawa Besar, yang akhirnya dilamar oleh Hitler.
Tidak lama setelah dr Poch melamar Sulaesih, beliau memeluk agama
Islam pada tahun 1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor Agama di
Sumbawa, (tapi sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya
menjadi Abdul Kohar. Pada tahun 1965 Hitler pun menikahinya.
Bab Lima, Hitler Mati di Indonesia: Bab ini berisi tentang pengakuan
Hitler kepada istrinya yang berasal dari Indonesia, Sulaesih, bahwa dia
adalah memang Hitler yang sebenarnya, Der Fuhrer. Apa saja kegiatan
Hitler sebelum dia meninggal. Di dalam bab ini juga terdapat pernyataan
Stanlin, bahwa yang tewas di dalam bunker di Jerman bukanlah Hitler
asli. Dan dibagian akhir ini menceritakan bagaimana akhirnya sang
diktator itu meninggal di Indonesia.
Selama ini kematian Hitler memang sangat misterius, karena tidak ada
saksi yang dapat menunjukkan dimana mayat Hitler ataupun mayat Eva
Braun. Di Konferensi Postdam tahun 1945, Stanlin bahwa mayat Hitler dan
Eva Braun tidak ditemukan. Stanlin menduga, dewa Nazi ini lolos dan
melarikan diri ke Spanyol atau Amerika Latin. Dan tak berapa lama ada
kabar yang mengatakan Hitler kabur menggunakan kapal selam ke sebuah
pulau. Tapi tidak ada yang tahu pulau apa dan dimana. Dunia
internasional sama sekali tidak menyadarinya bahwa seorang pemimpin
Nazi yangn sangat kejam itu bersembunyi dengan aman di Sumbawa Besar,
sampai meninggal di Surabaya dan dimakamkan di pemakaman umum muslim di
Ngagel.
Bab Enam, Penutup: Kematian Diktator Jerman, Adolf Hitler yang diyakini
tewas bunuh diri di sebuah bunker, pada tanggal 30 April 1945 di
Berlin, tetap masih dipertanyakan dan menjadi misteri. Siapa yang
menyaksikan peristiwa di bunker saat Hitler bunuh diri? Tidak ada,
sumber cerita tersebut hanya dari mulut ke mulut. Dan pada saat itu,
walaupun tidak ada saksi dan bukti yang jelas, pihak sekutu tetap
mengumumkan secara resmi bahwa Hitler dan istri, Eva Braun telah
meninggal. Bukan tidak mungkin Hitler mati di Indonesia. Karena
Indonesia dianggap tempat yang aman, bagi Hitler. Silahkan siapa pun
untuk menemukan jawaban yang sesungguhnya.
Ir KGPH Soeryo Goeritno, Msc
Penulis Buku
Penulis: Ir KGPH Soeryo Goeritno, Msc
Penerbit:Titik Media Publisher 2010
Halaman: 119
Tidak ada komentar:
Posting Komentar