SEJARAH AWAL AGAMA YAHUDI SELAYANG PANDANG
The History of The Qur’anic Text hal 233 – 241
The History of The Qur’anic Text hal 233 – 241
Israel telah ada dalam pikiran Tuhan sebelum penciptaan alam (Gen.
R. 1.4) yang mana diciptakannya langit dan bumi hanyalah karena
keunggulan Israel. Sebagaimana alam tak mungkin wujud tanpa angin, hal
itu pun tak mungkin wujud tanpa Israel. 1
Cara terbaik mengkaji Kitab suci adalah melakukannya
secara kronologis, mulai dengan sejarah keagamaan dan politik agama
Yahudi. Catatancatatan tradisional Yahudi mungkin bisa membuat seseorang
terperangah dan .shock, karena tradisi mereka ternyata penuh dengan
praktik-praktik penyemhahan berhala, paganisme, dan seringnya
pengingkaran terhadap keesaan Tuhan. Tujuan utama saya di sini ingin
menunjukkan bahwa para pemeluk awal agama Yahudi tidak suka mengikuti
Nabi Musa atau risalahnya. Banyak cerita-cerita tradisional yang
menggambarkan pendapat-pendapat orang-orang Yahudi awal yang tak senang
terhadap nabi-nabi mereka dan mengungkapkan konsepsikonsepsi yang
memprihatinkan tentang Tuhan, dan setelah memaparkan beberapa di
antaranya, saya akan beranjak ke sejarah raja-raja Israel dan Yehuda dan
kehidupan mereka yang penuh dengan penyembahan berhala. Hal ini akan
memberikan satu sketsa kepada pembaca tentang suasana tempat Perjanjian
lama (PL) telah menjadi korban selama berabad-abad dan pada akhirnya
telah mengurangi harapan kemungkinan terpelihara secara meyakinkan.2
1. Sejarah Yahudi Sebelum Berdirinya Kerajaan
Lahirnya Ishmael dan Isaac, anak-anak Abram (Abraham)
1. Sarai, Istri Abram,3 belum juga mendapat anak. Tetapi ia mempunyai seorang hamba dari Mesir, seorang gadis bernama Hagar.
2. Sarai berkata kepada
Abram, “Ketahuilah sekarang, Tuhan tidak memungkinkan saya melahirkan
anak. Sebab itu, sebaiknya engkau tidur dengan hamba saya ini.
Barangkali dia dapat melahirkan anak untuk saya.” Abraham mau mendengar
apa yang dikatakan oleh Sarai.
3.
Dan Sarai, istri Abram, menghadiahkan Hagar (pembantu dari Mesir) pada
suaminya, setelah ia menetap sepuluh tahun di bumi Kanaan, untuk
dijadikan sebagai istri selir.
15 Lalu Hagar melahirkan anak laki-laki, dan Abram ayahnya, menamakan anak yang dilahirkan Hagar dengan sebutan Ishmael.4
15 Kemudian Tuhan berkata kepada Abraham, “Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang namanya Sarah.
16 Aku akan memberkatinya dan ia akan melahirkan
seorang anak lakilaki yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan
memberkati Sarah. dan ia akan menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di
antara keturunannya akan ada raja-raja.”
17 Lalu sujudlah Abraham, tetapi ia tertawa ketika
berpikir, “Mana mungkin seorang laki-laki yang sudah berumur seratus
tahun mendapat anak? Mana mungkin Sara melahirkan pada usia sembilan
puluh tahun?”
18 Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.”
18 Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.”
19 Tetapi Tuhan berkata, Tidak. Sarah istrimu akan
melahirkan anak lakilaki dan engkau akan menamakannya Isaac. Aku akan
setia kepada perjanjian-Ku dengan anak itu dan dengan keturunannya
selama-lamanya.5
Isaac tiba-tiba menjadi satu-satunya anak yang sah bagi Abraham
Josephus,
seorang sejarawan Yahudi abad pertama menulis tentang, “Isaac,
satu-satunya anak laki-laki sah Abraham,” dan setelah itu ia segera
menjelaskan, “Sekarang Abraham sangat mencintai Isaac, karena menjadi
satusatunya anaknya yang sah, dan diberikan kepadanya pada batas usia
tua, berkat karunia Tuhan.”6
Apakah Josephus menurunkan derajat Ishmael pada status anak tak sah,
pada hal Kitab Kejadian 16:3 menegaskan bahwa Sarah telah memberikan
Hagar kepada suaminya “untuk menjadi istrinya”? Dia tetap menegaskan
Isaac sebagai satu-satunya anak yang sah, meskipun baru saja memaparkan
tentang Ismail secara panjang lebar pada tiga halaman sebelumnya.
Dari anak-anak Isaac dan seterusnya, PL (Perjanjian
Lama) memaparkan kebohongan yang menjadi jadi yang dilakukan oleh para
nenek-moyang bangsa yang dipilih oleh Tuhan (God’s chosen people)
sendiri, yang mana dengan mereka itu Dia secara pribadi membuat sebuah
perjanjian. Kisah-kisah kebohongan pada semua tahapan ini, yang
terpelihara di dalam Kitab-kitab suci, hanyalah akan mengikis
kepercayaan pembaca terhadap tokoh-tokoh Biblikal dan terhadap
keseriusan dan kesetiaan mereka mengikuti perintahperintah Tuhan.
Yakub menipu ayahnya
Setelah bertahun-tahun tanpa anak, Rebekah (istri
Isaac) melahirkan dua anak kembar laki-laki. Esau adalah yang lahir
dahulu dan dikasihi oleh ayahnya, sementara Rebekah selalu memihak
Yakub. Pada suatu hari Esau kembali dari berburu dalam keadaan
lemah-lunglai karena kelaparan, dan meminta Yakub sedikit sup kacang
merah, tapi ia menolak memberikannya, kecuali setelah Esau menyerahkan
hak-haknya sebagai anak yang lahir pertama kepada Yakub.7
Pada suatu kesempatan berikutnya, Rebekah dan Yakub bersekongkol menipu
Isaac melalui tipu muslihat yang tersusun rapi dengan menggunakan bulu
palsu: sehingga secara keliru Isaac telah memberikan berkat kepada Yakub
(yang sebetulnya adalah haknya Esau) seraya berucap, “Semoga
bangsabangsa menjadi hambamu, dan suku-suku bangsa takluk kepadamu.
Semoga engkau menguasai semua sanak saudaramu.”8
Ayah mertua menipu menantu
Karena
takut acaman balas dendam Esau-akibat berkatnya yang tercuriRebekah
mengungsikan Yakub ke rumah saudara laki-lakinya, Laban, di Haran,
barangkali dia mau mengawini anak perempuan Laban. Oleh karena itu, dia
menempuh perjalanan menuju Haran dan, karena terpikat dengan anak
perempuan ini, si cantik Rachel,9
dia tergila-gila ingin segera mengawininya tapi dia pertama-tama
diminta untuk bekerja pada ayahnya selama tujuh tahun sebelum impian
perkawinannya tercapai. Tujuh tahun kemudian dia benarbenar kawin, tapi
setelah menghabiskan malam perkawinan dengan pengantinnya dalam keadaan
yang gelap, dia begitu shock ketika mendapatkan pagi harinya bahwa ayah
mertuanya telah mengganti Rachel dengan saudara perempuannya, Leah, yang
tak begitu menarik.Perkawinannya
dengan Rachel kemudian dilangsungkan seminggu kemudian, akan tetapi
hanya diperbolehkan setelah dia menjalani bekerja kepada Laban selama
tujuh tahun lagi. Ketika Yakub akhirnya meninggalkan Haran, dia disertai
dua orang istri, dua orang gundik, sebelas orang anak laki-laki, dan
seorang anak perempuan.10
Ketika meninggalkan rumah Laban, Rachel mencuri tuhan-tuhan sesembahan
keluarga ayahnya, sehingga Laban berusaha untuk menangkapnya dan
memeriksa kemah-kemah secara kasar; tapi Rachel dengan sigap telah
menyembunyikan tuhan-tuhan tersebut di dalam kantong pelana yang ia
duduki atasnya, dan usaha ini pun sia-sia.11
Dengan demikian, garis keturunan yang istimewa ini, meskipun senantiasa
berada dalam Perjanjian Tuhan, ternyata begitu luar biasa
mengelu-elukan tuhan-tuhan sesembahan keluarga mereka.
Yakub bergulat dengan Tuhan
24 Tetapi la tinggal seorang diri. Maka datanglah seorang laki-laki bergumul dengan Yakub sampai menjelang pagi.
25 Ketika orang itu merasa bahwa la tidak akan menang
dalam pergumulan itu, dipukulnya Yakub pada pinggulnya, sampai sendi
pinggul itu terkilir.
26 Lalu kata orang itu, “Lepaskan aku; sebentar lagi
matahari terbit.” jawab Yakub, “saya tidak akan melepaskan Tuan, kecuali
jika Tuan memberkati saya.”
27 “Siapa namamu?” tanya orang itu. “Yakub,” jawabnya.
28 Orang itu berkata, “Namamu bukan Yakub lagi.
Engkau telah bergumul dengan Tuhan dan dengan manusia, dan engkau
menang; karena itu namamu menjadi Israel. “12
Bagi seseorang dari luar tradisi Judeo-Kristen, ide
tentang seorang manusia secara fisik menyerang Tuhan sampai hari terang
benderang (dan menang) adalah tidak bisa dibayangkan, jika tidak sesuatu
yang profan.
Keluarga Yakub
Yakub mempunyai dua orang istri,
a. Leah, yang melahirkan 1. Ruben, 2. Simeon, 3. Levi, 4. Yehuda, 5. Issachar, 6. Zebulun
b. Rachel, yang melahirkan 1. Yusuf, dan 2. Benjamin.
Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dengan demikian “Yakub mempunyai dua belas orang anak laki-laki.”13 Masa paceklik sangat parah yang melanda Yakub ketika usia senja merupakan pendorong baginya untuk hijrah ke Mesir;14
di mana anak laki-lakinya, Yusuf, pada waktu itu telah menduduki
jabatan Gubernur Mesir, dan mengundang orang tuanya dan
saudara-saudaranya untuk bergabung dengannya karena tanah Mesir masih
cukup tersedia bahan makanan. 15
“Keturunan Yakub yang pergi ke Mesir semuanya berjumlah enam puluh enam
orang, tidak termasuk menantu-menantunya. Anak-anak Yusuf yang lahir di
Mesir ada dua orang, sehingga keluarga Yakub yang tiba di Mesir
seluruhnya berjumlah tujuh puluh orang.”16 Ini termasuk semua anak-anaknya dan cucu-cucunya dari kedua orang istrinya dan kedua orang gundiknya.Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Musa
Kakek Musa, Kohath, telah tiba di Mesir dari tanah Kanaan bersamasama dengan kakeknya, Yakub,17 dengan begitu satu-satunya orang dalam garis keturunan ini yang lahir di Mesir adalah ayah Musa, Amram.18
Meskipun dilahirkan di sana Musa meninggalkannya lebih dari empat puluh
tahun sebelum dia meninggal dunia, maka masa anak-cucu Yakub tinggal di
Mesir hanya selama 215 tahun.19
Hidup sebagai orang-orang merdeka, di sana keluarga Yakub menikmati
kesejahteraan yang luar biasa dan jumlah mereka pun bertambah begitu
cepat, tapi hat ini membangkitkan kecemburuan yang sangat besar di
kalangan masyarakat Mesir dan akhirnya menyulut mereka untuk memperbudak
bangsa Israel; dalam masa delapan puluh tahun sebelum peristiwa eksodus
(keluar dari Mesir), seluruh anak bayi laki-laki mereka dibunuh atas
perintah Fir’aun.20
Meskipun terselamatkan oleh kasih sayang Tuhan pada
masa bayinya, Musa terpaksa melarikan diri pada usia dewasa karena
membunuh seorang Mesir, dan karena raja dan militer iri atas
kesuksesannya dalam kampanye Ethiopia. Dia Pergi ke Madyan kemudian
berkeluarga dan menetap di sana sampai saat diutus oleh Tuhan untuk
menjadi rasul-Nya, untuk kembali ke tempat kelahirannya dan membebaskan
bangsa Israel dari perbudakan. 21
Tuhan sarankan bangsa Israel mencuri perhiasan perhiasan tetangga mereka
Setelah gagal total membujuk-rayu Fir’aun agar
melepas bangsa Israel, Musa clan Harun kemudian menyaksikan serentetan
bencana clan wabah yang memorak-porandakan Mesir. “Tuhan berkata kepada
Musa, “Aku akan menjatuhkan satu bencana lagi atas raja Mesir dan
rakyatnya. Sesudah itu, ia akan melepas kamu pergi. Bahkan kamu semua
akan diusir dari sini. Sebab ittt bicaralah dengan bangsa Israel;
suruhlah mereka minta perhiasan emas dan perak dari tetangga mereka.”22
Dalam hal ini bangsa Israel menaati Musa, mencari
barang-barang emas, perak, dan barang-barang lain yang berharga dari
para tetangga Mesir mereka. Tuhan melunakkan hati bangsa Mesir hingga
memberikan apa saja yang diinginkan bangsa Israel. “Dengan cara ini
mereka membawa kabur kekayaan orang-orang Mesir sewaktu mereka
meninggalkan Mesir.”23
Sepenggal ayat ini, yang mana Tuhan melegitimasi pengambilan emas dan
perak milik orang Mesir oleh bangsa Israel, mengimplikasikan bahwa semua
barang-barang berharga adalah harta milik yang sah bagi bangsa-Nya yang
terpilih (Israel) saja. Pada kenyataannya, Kitab Ulangan (Deuteronomy)
33:2, mengindikasikan bahwa Yang Mahabesar telah menawarkan Taurat
kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Gentile nations) juga, tapi karena
mereka menampik, maka Dia menarik kembali perlindungan hukum-Nya dari
mereka, dan mentransfer hakhak kekayaan mereka kepada Israel, yang
melaksanakan Hukum-Nya. Sepenggal ayat dalam Kitab Habakuk dianggap
menguatkan klaim ini.24
Bilangan warga Israel pada waktu Eksodus diperkirakan 2,000,000 (dua juta)
Setahun
setelah Eksodus (keluar dari Mesir), Musa clan Harun menghitung jumlah
orang laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas dan jumlah kekuatan
perang. Jumlah mereka didapati 603,550 warga Israel.25
Suku Levi tidak termasuk dalam bilangan angka ini, begitu juga kaum
perempuan segala usia, kaum laki-laki tua, dan kalangan anak muda di
bawah usia 20 tahun. Dengan memasukkan kelompok-kelompok ini ke dalam
penghitungan, kita dapat menyimpulkan bahwa-menurut PL-jumlah bilangan
orang yang ikut dalam Eksodus barangkali melebihi dua juta orang Yahudi.
Saya ingin menyerahkannya kepada pembaca yang punya daya imajinasi kuat
untuk menduga bagaimana sebuah suku yang terdiri dari tujuh puluh
orang, baru tiba di Mesir, bisa berlipat ganda menjadi dua juta jiwa
hanya dalam masa 215 tahun, terutama ketika bayi-bayi laki-laki mereka
dibunuh secara sistematis selama delapan dekade sebelumnya. Seperti
inilah keadaan PL yang ada di tangan kita sekarang.
Lempengan-lempengan batu dan anak sapi emas
Musa naik ke gunung dan berdoa di sana selama empat
puluh hari. “Pada akhir masa itu Tuhan memberinya dua lembaran
perjanjian, lembaran batu, yang ditulis dengan jari Tuhan.”26
Waktu bangsa Israel melihat bahwa Musa lama sekali
tidak turun dari gunung, tetapi masih di sana juga, mereka mengerumuni
Harun dan berkata kepadanya, “Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan
Musa, orang yang telah membawa kita keluar dari Mesir; jadi buatlah
untuk ilah (gods) yang akan memimpin kami.”
Lalu Harun berkata kepada mereka, “Lepaskanlah
anting-anting emas yang dipakai istri-istri dan anak-anakmu, dan bawalah
kepadaku.”
Harun mengambil anting-anting itu, lalu dileburnya
dan dituangkannya ke dalam sebuah cetakan dan dibuatnya sebuah patung
sapi. Bangsa itu berkata, “Hai Israel, inilah ilah (gods) kita yang mengant`r kita keluar dari Mesir!”
Besoknya pagi-pagi sekali, orang-orang Israel membawa
beberapa ekor ternak untuk kurban bakaran, dan beberapa ekor lagi untuk
kurban perdamaian. Mereka duduk makan clan minum, lalu bangkit untuk
bersenang-senang.27
Inilah
dongeng klasik tentang ketidaksyukuran bangsa Israel kepada Tuhan, yang
baru saja mengakhiri keadaan keterpurukan mereka dan membelah laut
untuk pelarian mereka. Pada saat ingin menghukum mereka atas
ketidakpatuhan mereka, akhirnya Dia “bertobat dan tidak jadi
melaksanakan ancamanNya untuk menimpa bangsa itu dengan malapetaka.”28 Ide tentang Tuhan bertobat (repenting), seperti layaknya orang berdosa, juga merupakan gambaran lain dari PL yang sangat tak terbayangkan oleh akal sehat.Pengembaraan dalam hutan belantara
Dalam keasingan orang-orang Yahudi sangat sering
mencoba melempari Musa dengan batu. Pada saat yang sama kecemburuan
Harun dan Mariam tentang saudara laki-laki mereka mulai memuncak,
menyebabkan mereka angkat suara menentangnya.
Tuhan marah atas serangan ini, dan Mariam diserang
penyakit lepra Musa kemudian berdoa agar dia (Mariam) diampuni, dan dia
sembull setelah tujuh hari pengasingan di padang pasir di luar
perkemahan. Cukup aneh Harun tidak dihukum -barangkali karena peran dia
sebagai pendeta.2HYPERLINK \l “n29″9
Imam Korah juga menghasut suatu pemberontakan dan
angkat suara “menentang Musa dan Harun, bersama-sama dengan Datan,
Abiram dan dull ratus lima puluh orang pemimpin.”30
Menjelang akhir pengembaraan Musa mengumpulkan
kerumunan dekat perbatasan Yordania dan menyampaikan pernyataan yang
terperinci, memberikan mereka seperangkat undang-undang dan konstitusi
pemerintahan.3HYPERLINK \l “n31″1
Musa memerintahkan kepada para pendeta dan pemimpin
ini: Setiap tahun bangsa Israel harus datang bersama-sama untuk
merayakan pesta Pondok Daun di tempat Tuhan pilihan untuk disembah.
Engkau harus membacakan undang-undang dan ajaran-ajaran ini kepada
orang-orang diperayaan pada setiap tahun ketujuh, yaitu tahun
penghapusan utang. Setiap orang harus hadir-laki-laki, perempuan,
anak-anak, dan bahkan orang-orang asing yang tinggal di kota-kotamu. Dan
setiap generasi baru akan mendengarkan dan belajar untuk menyembah
Tuhan mereka dengan takut dan menggigil dan untuk melakukan apa-apa yang
disebut dalam hukum Tuhan dengan tepat.3HYPERLINK \l “n32″2
Tidak
terdapat bukti bahwa praktik pembacaan undang-undang pada setiap tahun
ketujuh ini benar-benar terjadi, sebagian dikarenakan kacaunya situasi
politik yang segera melanda bangsa Israel.33
Juga, sebagaimana yang akan kita lihat dalam bab berikut, semua
kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa sejatinya ditulis beratus-ratus
tahun kemudian.
Hanya sementara waktu saja dan setelah itu Musa
wafat, begitu juga sebagian besar generasi yang kabur dari Mesir
menyeberang laut empat dekade sebelumnya. Dengan Yosua mewarisi tampuk
kepemimpinan, dia meneruskan perjalanan menuju tanah Kanaan dan memimpin
mereka menyeberang Sungai Yordania untuk menguasai Jericho dan
kota-kota lain. 3HYPERLINK \l “n34″4
Zaman para Hakim-Ark jatuh ke tangan musuh (±1200-1020 S.M.)
Para sesepuh Israel mendekritkan bahwa Ark3HYPERLINK \l “n35″5
harus dipindahkan dari tempel Shiloh, untuk mendukung pasukan tentara
Israel dalam penyergapannya ke Palestina. Tetapi Ark sudah jatuh ke
tangan musuh, dan segera disusul dengan sebagian besar kota-kota Israel,
termasuk kuil Shiloh yang juga porakporanda.3HYPERLINK \l “n36″6
The History of The Qur’anic Text hal 241 – 252
2. Sejarah Yahudi Setelah Berdirinya Kerajaan
Kekuasaan Saul ( ± 1020 – 1000 S.M.)
Karena adanya pemerintahan bangsa Israel yang
hierokratik telah terbukti tidak efektif dalam menentang bangsa
Palestina, Nabi Samuel membantu mendirikan sebuah pemerintahan monarki.
Saul menjadi orang pertama kali yang memanfaatkannya, naik ke kursi
singgasana walaupun kemungkinan adanya sikap Samuel yang kurang setuju.37
Kekuasaan David ( ± 1000 – 962 S.M.)
Meskipun disingkirkan dari pemerintahan Saul, David
selalu menunjukkan kualitas kepemimpinan yang luar biasa, dan ketika
Saul jatuh di Gilboa, dia mengumumkan diri sebagai Raja. 38
Kisah Bathsheba sangat penting diceritakan: David
pada suatu ketika mengintip seorang perempuan berparas sempurna sedang
mandi di bawah siraman sinar rembulan. Setelah melakukan penyelidikan
dia tahu bahwa perempuan tersebut adalah Bathsheba, istri Uriah, seorang
pegawai Het yang sedang aktif berkhidmat di barisan perang. David
diam-diam mengirim hadiah kepadanya dan menjalin cinta dengannya, yang
akhirnya membuahkan kchamilan. Untuk menghindari skandal yang sudah
dekat di mata ini, David memanggil pulang Uriah dari pertempuran atas
permintaan Bathsheba, agar brrkumpul dengan istrinya. Akan tetapi,
karena Uriah lebih senang menghabiskan masa cutinya dengan
kawan-kawannya ketimbang langsung berkumpul dengan istrinya, David
merencanakan pembunuhannya di medan perang. Begitu ter – laksana, dia
segera mengawininya. Bayi yang dilahirkannya tak selamat, tapi kemudian
dia melahirkan bayi yang kedua laki-laki, Salomom, dan dia sangat
berperan dalam penentuannya sebagai Raja. 39
Kekuasaan Salomon ( ± 962 – 931 S.M.)
Gaya hidup Salomon yang berfoya-foya merupakan suatu
perilaku yang berbeda drastis dari gaya hidup ayahnya yang simpel nan
sederhana, dan dia, menurut legenda Bibel, tidak puas dengan mengawini
gadis-gadisnya pare bangsawan punggawa istana, karena di samping itu dia
masih menjejali haramnya dengan perempuan-perempuan lain. Namun meski
begitu, klaim yang dibuat 1 Raja-raja (Kings) 11:3, bahwa dia memiliki
700 orang istri dan 300 orang gundik, barangkali sangat berlebihan.40 Dia membangun sebuah Rumuh Tuhan di Jerusalem di atas skala yang luas,41 dan dipersembahkannya untuk menyembah Yahweh42
yang tunggal. Meski begitu, pada waktu yang sama dia mendirikan
tempat-tempat ibadah pagan untuk istri-istrinya yang penyembah berhala
yang banyak jumlahnya; “dia sendiri, lebih dari itu, dilaporkan telah
terpengaruh dengan istri-istrinya untuk memberikan beberapa tanda hormat
kepada tuhan-tuhan mereka, sementara secara esensi dia masih tetap
seorang Yahwis.”43
i. Kerajaan-Kerajaan yang Terpecah
Menyusul wafatnya Salomon, kekuasaannya terpecah menjadi dua. Judah dan Israel.
Ketika kerajaan terpecah… imperium ini berakhir. Masa
kebesaran politisnya kurang dari satu abad, dan imperiumnya lenyap dan
tak mungkin kembali. Bangsa (Yahudi), yang sedang dalam keadaan
terpecah-pecah dan bagian-bagiannya sering berperang antara satu sama
lain, tidak mudah menjadi kekuatan penting lagi.44
a. Raja-Raja Israel
Di sini saya akan menyinggung beberapa raja Israel
secara singkat, untuk memberi gambaran kepada pembaca tentang kondisi
anarkis, baik politis maupun keagamaan, yang menguasai negara.
1) Yerobeam I, anak laki-laki Salomon (931 – 910 S.M.)
Dia adalah raja Israel pertama setelah terpecahnya
kerajaan. Karena orang-orang tidak senang dengan kebijakan-kebijakan
pajak yang diterapkan Salomon, dia berkomplot melawan ayahnya berkat
desakan dari pendeta Ahia. Disebabkan karena kutukan mati dari ayahnya
sendiri, dia melarikan diri ke Mesir dan mendapatkan suaka politik di
sana. Saat wafatnya Salomon, anaknya laki-laki yang lain, Rehobeam, naik
takhta, dan dalam hal ini suku-suku sebelah utara memutuskan untuk
melepaskan diri dan mendirikan kerajaan Israel yang terpisah, dengan
Yerobeam yang lepas dari hidup pengasingan sebagai rajanya yang pertama.4HYPERLINK \l “n45″5
Menyadari peran sentral agama dalam bangsanya,
Yerobeam mengkhawatirkan warga negaranya yang mungkin melakukan
perjalanan ke kerajaan Yehuda sebelah selatan untuk berkurban di
Yerusalem, di Rumah Tuhan Salomo. Untuk mengikis kekhawatiran ini, dia
harus mengalihkan perhatian mereka dari Rumah Tuhan, dan untuk itu dia
“menghidupkan kembali altar tradisional di Bethel dekat perbatasannya
sebelah selatan dan Dan di ujung utara, dan mendirikan patung sapi emas
di keduanya, sebagaimana yang pernah dilakukan Harun di padang pasir.46
2) Nadab sampai Yehoram (910 – 841 S.M)
Yerobeam diikuti serangkaian raja-raja yang, pada
suatu kesempatan, menikmati takhta tapi secara singkat sebelum akhirnya
terbunuh. Kedelapan raja-raja pada periode ini mengikuti jalannya
Yerobeam, semuanya menunjukkan perilaku yang bergelimang dengan dosa
dalam masalah keagamaan dan memalingkan orang-orang dari pemikiran satu
Tuhan yang benar.47
Ahab (874-853 S.M.) melangkah lebih jauh lagi karena memperkenalkan
suku Funisia kepada tuhan Baal sebagai salah satu tuhan*tuhan Israel,
untuk memenuhi tuntutan istrinya.48
Raja terakhir dari periode ini, Yehoram, dibantai bersama-sama dengan
seluruh anggota keluarganya dan seluruh nabi-nabi Baal, olch jenderalnya
sendiri yang bernama Yehu.49
3) Yehu (841 – 814 S M )
Dengan memimpin.sebuah pemberontakan yang dihasut
oleh Nabi Elisya, Yehu mengklaim bahwa Tuhan telah mengangkatnya sebagai
raja Israel untuk membersihkan rumah Ahab yang berdosa. Dia membantai
seluruh anggota keluarga dari ketiga raja yang sebelumnya yang menyembah
Baal, memenggal kepala tujuh puluh orang anak laki-laki Ahab dan
menumpuk kepala mereka menjadi dua tumpukan.50 Din kemudian merombak negara menjadi reformasi keagamaan.51
4) Yoahaz sampai Hosea (814 – 724 S.M)
Meskipun telah dilakukan perribaruan-pembaruan oleh
Yehu, negan mulai mengalami kemerosotan militer yang mengkhawatirkan,
satu catatan kemenangan adalah kemenangan Yoas atas Amazia, yang pada
waktu itu adalah raja Yehuda. Yoas (798 – 783 S.M.) menjarah
bejanabejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomon, bersama-sama
dengan harta-benda kerajaan negara itu.52 Selebihnya, periode ini ditandai dengan serangkaian pembunuhan yang sangat sering dan ketertundukan Israel pada kekuatan Asyur.53
Hosea (732 – 724 S.M.), raja Israel yang terakhir, melakukan suatu
upaya yang terburu-buru untuk melepaskan diri dari penindasan Asyur;
Salmaneser, penguasa baru Asyur bereaksi dengan menyerbu apa yang masih
tersisa dari Israel dan menangkap serta memenjarakan Hosea. Ibu kota
Samaria menyerah pada tahun 721 S.M., dan dengan pendeportasian
penghunipenghuninya, berakhirlah kerajaan Utara Israel.5HYPERLINK \l “n54″4
b. Raja-Raja Yehuda
Seperti halnya Israel, negeri ini juga dicekam dengan
anarki dan pemujaan kepada berhala. Sedikit perincian dalam bagian ini
akan memberikan suatu kerangka yang penting untuk pasal berikutnya dan
pembahasannya tentang pemeliharaan PL.
1) Rehobeam, anak laki-laki Raja Salomon, sampai Abiam (931 – 911 S.M)
Raja
pertama Yehuda dan pengganti takhta Salomon, Rehobeam, mempunyai
delapan belas orang istri, dua puluh delapan orang anak laki-laki dan
enam puluh orang anak perempuan. Para sarjana Bibel melukiskan kondisi
agama pada masanya sangat buruk sekali,55 dan PL menyatakan bahwa orang-orang itu:
juga membangun (sendiri-sendiri) tempat-tempat yang
tinggi dan patung-patung, dan tempat-tempat ritual perzinaan pagan
(groves), di atas setiap bukit,56
dan di bawah setiap pepohonan yang rindang. Di sana juga terdapat kaum
laki-laki pelaku sodomi dan bertugas sebagai pelacur sesuai dengan
perbuatan-perbuatan jijik dan terkutuk yang dilakukan oleh bangsa-bangsa
yang telah diusir Tuhan pada waktu orang Israel memasuki negeri itu.57
Anak laki-lakinya, Abiam, yang berkuasa hanya tiga tahun, mengikuti jejaknya. 58
2) Asa sampai Yosafat (911-848 S.M.)
Asa (911-870 S.M.) dipuji-puji dalam Alkitab karena kesalehannya.
Dia memberantas praktik-praktik penyembahan berhala
dan menghidupkan kembali Rumah Tuhan di Yerusalem sebagai pusat ibadah.
Diputuskannya bahwa orang-orang kafir diancam hukuman mati. Bahkan Asa
memecat neneknya, Maakha…, dari kedudukannya karena telah membuat patung
berhala yang cabul yang dihubungkan dengan pemujaan Asyera, dewi
kesuburan Funisia.5HYPERLINK \l “n59″9
Dia mengirimkan harta-benda Rumah Tuhan kepada
Benhadad dari Damsyik, untuk membujuknya agar menyerbu Israel dan dengan
begitu menghilangkan tekanan pada Yehuda.60
Anak laki-lakinya, Yosafat (870-848 S.M.), melanjutkan
pembaruan-pembaruan Asa dan menghancurkan banyak tempat-tempat keramat
di bukit-bukit lokal.61
3) Yehoram sampai Ahas (848 – 716 S.M.)
Periode ini, meliputi kekuasaan delapan raja,
menyaksikan kemhali nya kondisi penyembahan berhala dan kebejatan moral.
Yehoram (848 – 840 S.M.) membangun tempat-tempat tinggi di
gunung-gunung Yehuda dan memaksa para penghuni Yerusalem untuk melakukan
zina,62 sementara anak laki-lakinya, Ahazia, memasukkan Baal sebagai salah satu tuhannya kerajaan Yehuda.63 Begitu juga Amarin (796 – 781 S.M.) menjadikan tuhan-tuhan Seir sebagai tuhan-tuhannya sendiri dan bersujud di depan mereka.64 Penggantinya, Uzia, menekankan usaha-usahanya dalam mengembangkan kerajaan,65
namun di tangan Ahas (736 – 716 S.M.) Yehuda mengalami kemunduran
dengan cepat. Ahas “hanyut dalam pemujaan-pemujaan pagan dan
menghidupkan kembali adat-istiadat primitif tentang kurban anak kecil66 begitu jauh sampai dia berkurban anak laki-lakinya sendiri sebagai sarana memohon kemurahan Yahweh.67
Akhirnya, sebagai tanda ketertundukan dia pada kekuasaan Asyur, dia
terpaksa mengganti penyembahan Yahweh di dalam Rumah Tuhan Salomon
dengan tuhan-tuhan Asyur.68
4) Hizkia (716 – 587 S.M.)
Menggantikan ayahnya, Ahas, ketika pada usia 25
tahun, dia membuktikan dirinya menjadi seorang penguasa Yehuda yang
paling terkemuka dan melakukan pembaruan-pembaruan berikut ini:
Dia menghancurkan ular perunggu buatan Musa, yang selama ini menjadi objek sesembahan di Rumah Tuhan.6HYPERLINK \l “n69″9 Dia
membersihkan tempat-tempat suci negara dari praktik-praktik penyembahan
berhala dan menghancurkan tempat-tempat yang digunakan untuk ritual
perzinaan.70
5) Manasye sampai Amon (687 – 640 S.M)
Manasye (687-640 S.M.) bereaksi melawan
pembaruan-pembaruan yang dilakukan ayahnya dengan mengembalikan lagi
altar-altar yang telah dihapuskan ayahnya, membangun altar-altar untuk
beribadah kepada Baal dan menyembah dan mengabdi bintang-bintang. Anak
laki-lakinya, Amon, melanjutkan praktik-praktik ini.71
6) Yosia (640 – 609 S.M): Taurat ditemukan secara menakjubkan
Yosia menggantikan ayahnya pada usia delapan tahun.
Pada tahun kedelapan belas pemerintahannya, imam agung Hilkia
menunjukkan kepada Safan, seorang sekretaris negara, sebuah “Buku Hukum”
yang ia temukan dari galian di Rumah Tuhan sewaktu direnovasi. Buku ini
dibacakan di depan Yosia dan ia menjadi risau betapa praktik-praktik
keagamaan pada masanya telah sesat, yang akhirnya mengundang sebuah
pertemuan umum di Rumah Tuhan dan membacakan seluruh isi Buku kepada
seluruh yang hadir sebelum memulai sebuah program pembaruan yang
menyeluruh.72
Rumah Tuhan dibersihkan dari semua altar-altar
penyembahan berhala dan objek-objek pemujaan, terutama yang berasal dari
sesembahan bangsa Asyur kepada matahari, rembulan dan bintang-bintang….
Praktik kurban anak pun distop ‘bahwa tak sebrang pun boleh membakar
anak laki-lakinya atau anak perempuannya sebagai suatu sesajian buat
Dewa Molokh.’ [2 Raja-raja 23:10] Pendeta-pendeta atau imam-imam yang
menyembah berhala semua dibunuh, rumah pagan pelacur-pelacur laki-laki
dihancurkan, dan tempat-tempat keramat lokal di luar Yerusalem juga
diruntuhkan dan dicemarkan dengan membakar tulang -belulang manusia di
tempat-tempat tersebut.73
7) Yoahas sampai Zedekia (609 – 597 S.M.)
Selama periode yang kacau ini Yehuda menghadapi
tekanan yang terus meningkat, pertama dari bangsa Mesir dan kemudian
bangsa Babel. Yang disebut terakhir ini dipimpin oleh Raja Nebukadnesar,
yang memboyong seisi rumah tangga kerajaan Yehuda sebagai tawanan kr
Babel dan tidak meninggalkan apa pun kecuali tanah yang sangat
mengenaskan.74
Zedekia (598-587 S.M.) yang nama aslinya adalah Matania, raja terakhir
Yehuda, adalah diangkat oleh Nebukadnerar sebagai raja boneka; setelah
sembilan tahun pengabdian dia secaru bodoh melakukan pemberontakan atas
bujukan bangsa Mesir, yang akhirnya mengundang suatu serangan dart
Babel.75
ii. Penghancuran Rumah Tuhan yang Pertama (586 S.M.) &
Pengasingan Bibel (586 – 538 S.M.)
Pengasingan Bibel (586 – 538 S.M.)
Setelah melakukan tekanan pengepungan kota Yerusalem
hingga menyerah pada bulan Agustus 586 S.M., pasukan tentara Babel
menghancurkan pagar-pagar kota dan meruntuhkan Rumah Tuhan.
Barangkali sebanyak lima puluh ribu rakyat Yehuda,
termasuk wanita dan anak-anak, diangkut ke Babel dalam dua deportasi
yang dilakukan Nebukadnezar. Ini semua, kecuali beberapa pemimpin
politik, ditempatkan di koloni-koloni, di mana mereka diizinkan memiliki
rumah sendiri, mengunjungi satu sama lain secara bebas, dan melakukan
bisnis.76
iii. Pembangunan Kembali Yerusalem dan Pendirian Rumah Tuhan Kedua (515 S.M.)
Satu generasi setelah Pengasingan, Babel jatuh ke
kekuasaan Persia; orang-orang Yahudi diizinkan kembali ke tanah air
mereka dan sedikit dari mereka yang menerima tawaran ini. Mereka
kemudian mendirikan Rumah Tuhan pada tahun 515 S.M.77
Pada masa Rumah Tuhan kedua inilah Nabi Ezra pertama kali mulai upacara
pembacaan Taurat secara publik (± 449 S.M.). la lebih merupakan tokoh
agama dari pada tokoh politis, dan -karenanya- telah menjadi pendiri
Yudaisme yang legal dan senantiasa sangat berpengaruh dalam pemikiran
Yahudi sepanjang abad-abad berikutnya.78
iv. Pemerintahan Helenistik (333 – 168 S.M.) dan Pemeberontakan Makkabi (168 – 135 S.M.)
Dengan penaklukan Iskandar Agung yang gemilang atas
Palestina pada tahun 331 S.M., bangsa Yahudi segera berasimilasi ke
dalam budaya Helenistik.
Satu aspek yang aneh dari era asimilasi Helenistik
ini adalah suatu fakta bahwa seorang imam tinggi, Onias III, yang
dipecat oleh otoritas Seleucid, pergi ke Mesir dan mendirikan sebuah
rumah tuhan (temple) pembangkang kepada Yahweh di Leontopolis atas nama
Heliopolis, yang berdiri di sana selama seratus tahun.79
Antiok IV, Raja Suria, begitu semangat luar biasa
dalam menetapkan adat-istiadat dan agama Yunani di daerah penaklukan
ini. Karena loyalitas Yahudi yang mencurigakan, pada tahun 168 S.M. dia
memerintahkan pendirian altar untuk memuja Zeus di seluruh negeri,
khususnya di dalam Rumah Tuhan di Yerusalem. Meski pun akibat takut
tentara Suria telah membuahkan ketaatan yang menyeluruh pada perintah
ini, Yudas Makabe, seorang serdadu, melakukan pemberontakan dan berhasil
mengalahkan jenderal jenderalnya Antiok di pertempuran-pertempuran yang
silih berganti dalam rentang waktu dari 165160 S.M. Dia membersihkan
Rumah Tuhan dari pengaruh-pengaruh Suria dan mendirikan sebuah dinasti
yang bertahan sampai 63 S.M., meski dia sendiri telah terbunuh pada
tahun 160 S.M.80
v. Akhir Dinasti Makabe (63 S.M.), Pemerintahan Roma dan Penghancuran Rumah Tuhan Kedua
Dinasti Makabe berakhir dengan penaklukan Roma atas
Yerusalem, dan satu abad kemudian, pada tahun 70 M., serdadu Roma
menghancurkan Rumah Tuhan yang kedua. “Penghancuran yang kedua telah
membuktikan akhir riwayatnya.”8HYPERLINK \l “n81″1
Inilah beberapa tanggal yang disusun Neusner sebagai
dasar pencapaian Yahudi pada abad-abad menyusul runtuhnya Rumah Tuhan
yang kedua.8HYPERLINK \l “n82″2
Tabel tanggal-tanggal
± 80-110 |
Gamaliel mengepalai sebuah akademi di Yavneh
Kanonisasi terakhir Kitab-kitab Suci Ibrani Pengumuman Tata Tertib
Sembahyang oleh para rabi
|
120 |
Akiba memimpin gerakan rabinis
|
132-135 |
Bar Kokhba memimpin perang mesianis melawan Roma Filistin sebelah selatan hancur
|
± 220 |
Akademi Babel didirikan di Sura oleh Rabi
|
± 250 |
Pakta antara bangsa Yahudi dan Raja Persia, Syapur l:
Bangsa Yahudi harus mengindahkan hukum negara; Bangsa Persia harus mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintuh diri-sendiri, hidup sesuai dengan agama mereka sendiri |
± 300 |
Penutupan Tosefta, kumpulan materi suplemen dalam tafsir dan penjelasan Misynah
|
± 330 |
Mazhab Pumbedita yang dipimpin Abbaye, kemudian Raba, meletakkan fondasi Talmud Babel
|
±400 |
Talmud dari tanah Israel disempurnakan sebagai komentar sistematik
tentang empat dari enam bagian Misynah,khususnya Pertanian, Musim,
Perempuan, dan Kerusakan (dibuang: Hal-hal yang Suci dan Penyucian)
|
±400 |
Rabi Asi mulai membentuk Talmud Babel, yang baru selesai tahun 600
|
630-640 | Penaklukan Muslim atas Timur Tengah |
± 700 |
Saboraim merampungkan pengeditan terakhir Talmud Babel sebagai sebuah komentar sistematik tentang empat dari enam bagian Misyna (dikecualikan: Pertanian dan Penyucian)
|
Tabel ini menunjukkan bahwa hilangnya kekuatan
politik secara total telah rnemaksa orang-orang Yahudi untuk memulai
suatu era aktivitas kesusastraan, dengan mendirikan berbagai akademi
yang mencapai puncaknya pada penghimpunan Misyna, Talmud Yerusalem, dan
Talmud Babel. Sebenarnya yang disebut terakhir ini (Talmud Babel)
mendapatkan bentuknya yang final pada masa setelah Islam di Irak (± 700
M.) atau barangkali bahkan sesudahnya lagi (mengingat semua tanggal
selain dari penaklukan kaum Muslim adalah perkiraan), dan matang di
bawah pengaruh kuat dari fiqih Islam yang sudah mengakar di Irak enam
dekade sebelumnya.
3. Kesimpulan
Sejarah-sejarah agama Yahudi tidak mendukung iman
pada teks PL, karena kebanyakan para penguasa adalah penyembah berhala
yang dengan berbagai macarn cara ingin memalingkan urusan-urusan mereka
dari Tuhan. Sayang sekali para leluhur Israel sendiri bukanlah contoh
yang baik, melakukan kecurangan dengan sanak keluarga dan famili mereka
sendiri. Musa, nabi Israel yang paling besar, harus puas dengan sebuah
bangsa yang tak tahu berterima kasih sama sekali kepada Tuhan dan
kepadanya: setelah memperlihatkan berbagai mukjizat, berupa wabah,
pambelahan air laut, dia hanya meninggalkan selama empat puluh hari saja
mereka sudah mendirikan patung anak sapi emas untuk
disembah. Perilaku semacam ini mencuatkan keraguan yang serius tentang
ketaatan bangsa Yahudi memelihara ajaran-ajaran Musa semasa hidupnya,
apalagi pada masa-masa setelahnya. Teks kitab-kitab suci mereka itu
sendiri telah hilang lebih dari sekali, dan setiap kalinya berlangsung
berabad-abad sementara raja-raja dan punggawanya hanyut dalam pemujaan
berhala-berhala. Sekarang mari kita pindahkan perhatian kita, dan
mengkaji sejauh mana kitabkitab suci ini dipelihara.
—————————–
Tidak ada komentar:
Posting Komentar